Pernahkah kamu melihat produk skincare dengan klaim mencolok? "Mengandung 10% Niacinamide!" atau "Dengan 5% Hyaluronic Acid!" Seolah-olah, semakin besar angkanya, semakin dahsyat pula hasilnya. Logika ini masuk akal, seperti "semakin banyak gula, semakin manis kuenya."
Tapi, dalam dunia skincare, logika itu tidak selalu berlaku. Kenyataannya, kita sering terjebak dalam mitos bahwa 'lebih banyak itu lebih baik'. Padahal, penggunaan bahan aktif dengan persentase tinggi tanpa pertimbangan matang justru bisa menjadi bumerang, tidak hanya untuk kulit, tapi juga untuk bisnismu.
Pernah mencoba produk dengan Vitamin C konsentrasi tinggi dan malah merasakan sensasi tingling atau bahkan kemerahan? Atau, menggunakan AHA yang terlalu kuat dan berakhir dengan kulit mengelupas parah? Ini adalah alarm dari kulitmu.
Fungsi utama kulit adalah sebagai barikade pelindung. Ketika kita ‘menghajar’nya dengan bahan aktif dosis tinggi, kita bisa saja merusak lapisan terluar kulit (skin barrier). Bukannya mendapatkan kulit glowing, yang ada malah kulit iritasi, sensitif, dan rentan terhadap masalah lain. Mengutip dari Dermatology Times, penggunaan bahan aktif di luar toleransi kulit bisa memicu dermatitis kontak iritan atau bahkan alergi. Alih-alih merawat, kita malah merusak.
Bayangkan kulitmu sebagai spons. Ia hanya bisa menyerap air sampai batas tertentu. Menambahkan lebih banyak air tidak akan membuatnya semakin bersih, justru airnya akan meluber ke mana-mana. Hal yang sama berlaku untuk bahan aktif skincare.
Para ahli formulasi menyebutnya "dosis efektif." Setiap bahan aktif punya batas di mana ia memberikan manfaat optimal. Menambah konsentrasinya melebihi batas itu seringkali tidak memberikan hasil tambahan yang signifikan. Contohnya, ada riset yang menunjukkan bahwa Niacinamide dengan konsentrasi 5% sudah sangat efektif untuk mencerahkan dan mengurangi sebum, dan peningkatan konsentrasi di atas itu seringkali hanya meningkatkan potensi iritasi tanpa manfaat ekstra yang sebanding. Jadi, produk yang mengklaim 10% atau 15% Niacinamide bisa jadi adalah pemborosan bahan baku yang tidak akan diserap sepenuhnya oleh kulit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak sembarangan menetapkan regulasi. Ada alasan kuat di balik pembatasan persentase bahan aktif tertentu. Contohnya, kandungan Salicylic Acid untuk produk tanpa resep dibatasi hingga 2% karena alasan keamanan. Pembatasan ini ada untuk melindungi konsumen dari potensi efek samping berbahaya.
Jika sebuah produk nekat menggunakan persentase di luar aturan ini, ada dua kemungkinan: pertama, produk itu ilegal dan sangat berbahaya. Kedua, ia 'mengakali' aturan dengan persentase total yang tinggi, tetapi bahan aktifnya sendiri tidak efektif.
Sebagai pemilik bisnis, melanggar aturan ini bukan hanya soal etika, tapi juga risiko hukum dan rusaknya reputasi brand yang sudah susah payah dibangun.
Jika persentase tinggi bukan jaminan, lalu apa yang paling penting? Jawabannya adalah Formulasi yang Cerdas.
Sebuah produk skincare yang baik adalah sinfoni dari berbagai bahan yang bekerja sama. Ia bukan hanya tentang berapa banyak, tapi bagaimana setiap bahan itu diracik agar bekerja secara sinergis, stabil, dan aman di kulit.
Contohnya, seorang ahli formulasi akan tahu bahwa Vitamin C yang digabungkan dengan Vitamin E dan Ferulic Acid akan menjadi antioksidan yang jauh lebih kuat dan stabil, meskipun persentase Vitamin C-nya tidak terlalu tinggi. Mereka juga tahu cara memasukkan bahan aktif yang menenangkan (seperti Panthenolatau Allantoin) untuk meredam potensi iritasi dari bahan lain.
Jika saat ini kamu sedang berencana membuat produk skincare dengan klaim bahan aktif tinggi, pertimbangkan ulang. Apakah kamu ingin brand-mu dikenal karena klaim angka yang mencolok, atau karena kualitas, keamanan, dan efektivitas produk yang benar-benar dirasakan konsumen?
Kunci untuk membangun brand skincare yang sukses dan berkelanjutan bukan hanya soal ‘lebih banyak’, tetapi soal ‘lebih cerdas’.
Mau Wujudkan Brand Skincare Impianmu Tanpa Harus Pusing Soal Formulasi?
Tim R&D CV Zweena Adi Nugraha siap membantu. Kami tidak hanya sekadar membuat produk, tapi meracik formulasi yang tepat, efektif, dan paling penting: aman sesuai dengan standar BPOM. Kami tahu betul bahwa formulasi terbaik bukan soal persentase yang bombastis, tapi soal kombinasi bahan yang bekerja harmonis untuk memberikan hasil nyata dan menjaga kesehatan kulit konsumenmu.
Maklon di Zweena, dan biarkan kami yang bekerja keras meracik, sementara kamu fokus membangun bisnismu.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis!
Belum ada komentar.