Mitos atau Fakta: Benarkah Risiko Niacinamide dan AHA BHA Bikin Wajah Rusak?

Mitos atau Fakta: Benarkah Risiko Niacinamide dan AHA BHA Bikin Wajah Rusak?

Halo, skincare bestie! Pasti Anda sering banget kan, lihat perdebatan sengit di media sosial. Tim A bilang Niacinamide kalau ketemu AHA BHA itu 'haram' hukumnya, bisa bikin iritasi parah. Tim B malah santai layering kedua bahan itu dan hasilnya glowing maksimal. Jujur, pusing banget kan?

Sebagai orang yang sehari-harinya berkutat dengan formulasi di laboratorium R&D, saya sering senyum-senyum sendiri melihat perdebatan ini. Kebingungan Anda sangat wajar, karena ada banyak misinformasi yang beredar. Nah, di artikel ini, saya mau ajak Anda untuk membedah tuntas risiko niacinamide dan AHA BHA dari kacamata seorang formulator. Bukan cuma katanya-katanya, tapi kita akan lihat sains di baliknya. Yuk, kita mulai!

risiko niacinamide dan AHA BHA zweena adi nugraha

Kenapa Sih Kombinasi Ini Jadi 'Hot Topic'?

Sebelum kita masuk ke lab, kita perlu tahu dulu kenapa duet Niacinamide dan exfoliating acids (AHA/BHA) ini begitu sering diperdebatkan.

  • Niacinamide (Vitamin B3): Si serba bisa. Dia jagoan untuk mencerahkan, mengontrol minyak, memperkuat skin barrier, dan meredakan kemerahan. Idola banget, kan?
  • AHA/BHA (Alpha/Beta Hydroxy Acids): Geng eksfoliator. AHA (seperti Glycolic Acid, Lactic Acid) bekerja di permukaan kulit untuk mengatasi kulit kusam dan tekstur tidak merata. BHA (Salicylic Acid) bisa masuk ke pori-pori untuk membersihkan komedo dan mengatasi jerawat.

Keduanya sama-sama bintang di dunia skincare. Wajar kalau banyak yang ingin menggabungkan kekuatan mereka untuk hasil yang lebih cepat dan maksimal. Tapi, di sinilah drama dimulai.

Mari Kita Bongkar: Asal-Usul Ketakutan Campur Niacinamide

niacinamide aha bha zweena adi nugraha

Ketakutan terbesar mencampur Niacinamide dengan bahan asam sebenarnya berasal dari studi-studi lawas dari tahun 1960-an. Studi ini menunjukkan bahwa Niacinamide, jika dicampur dengan asam (terutama Ascorbic Acid/Vitamin C murni) dalam kondisi pH yang sangat rendah dan suhu tinggi, bisa terhidrolisis menjadi Nicotinic Acid (atau Niacin).

Nicotinic Acid inilah biang keladinya. Zat ini bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah di kulit, yang menimbulkan efek kemerahan, rasa hangat, dan gatal yang kita kenal sebagai "niacin flush".

Tapi, ini kuncinya: Studi tersebut menggunakan formulasi yang tidak stabil dan kondisi ekstrem yang hampir tidak mungkin terjadi pada produk skincare modern yang Anda gunakan di rumah.

Menurut sumber terpercaya seperti Paula's Choice, formulasi skincare saat ini jauh lebih canggih. Formulator (seperti saya dan tim) sudah memperhitungkan stabilitas bahan aktif dalam rentang pH tertentu untuk memastikan produk tetap aman dan efektif. Sebuah artikel dalam Journal of Cosmetic Dermatology juga lebih banyak menyoroti manfaat Niacinamide dalam menoleransi efek iritasi dari bahan lain seperti retinoid, bukan sebagai pemicu masalah jika digabung.

Intinya: Ketakutan akan perubahan Niacinamide menjadi Nicotinic Acid pada produk modern itu lebih banyak mitosnya tapi juga tidak menutup kemungkinan masih ada fakta resiko lainnya.

Potensi Risiko Sebenarnya: Bukan Reaksi Kimia, Tapi...

Jadi, kalau bukan karena reaksi kimia, apa dong risiko niacinamide dan AHA BHA yang sebenarnya? Jawabannya ada dua, dan ini jauh lebih relevan untuk Anda.

1. Drama pH yang Berbeda (Teoritis)

risiko niacinamide dan AHA BHA zweena adi nugraha

Setiap bahan aktif punya 'rumah' atau rentang pH ideal di mana ia bekerja paling optimal.

  • AHA/BHA bekerja efektif pada pH rendah (sekitar 3.0 - 4.0).
  • Niacinamide paling stabil dan nyaman di kulit pada pH yang lebih netral (sekitar 5.0 - 7.0).

Mencampurkan keduanya secara langsung (misalnya, meneteskan serum AHA ke dalam botol serum Niacinamide) secara teori bisa sedikit menggeser pH masing-masing produk, yang berpotensi mengurangi efektivitas keduanya. Tapi, jika Anda menggunakannya dengan jeda waktu yang cukup, masalah ini hampir tidak signifikan karena kulit punya mekanisme alami untuk menyeimbangkan pH-nya sendiri.

2. Musuh Utama: Over-Exfoliation!

risiko niacinamide dan AHA BHA zweena adi nugraha

Inilah risiko terbesar dan paling nyata saat Anda mencampur niacinamide dan AHA BHA. Masalahnya bukan pada kombinasi bahannya, melainkan pada sifat bahannya.

AHA dan BHA adalah eksfolian. Tugas mereka adalah mengangkat sel kulit mati. Jika digunakan terlalu sering atau dengan konsentrasi terlalu tinggi, mereka bisa 'mengikis' lapisan pelindung kulit Anda secara berlebihan. Hasilnya? Skin barrier rusak.

Gejalanya meliputi:

  • Kulit menjadi sangat kering, kencang, dan tertarik.
  • Muncul kemerahan dan iritasi yang tidak biasa.
  • Kulit terasa perih atau terbakar saat memakai produk apapun.
  • Jerawat atau bruntusan malah semakin parah.

Niacinamide, meskipun tugasnya memperkuat skin barrier, bisa terasa 'menyengat' atau perih jika diaplikasikan pada kulit yang skin barrier-nya sudah terlanjur rusak akibat eksfoliasi berlebihan. Jadi, yang disalahkan Niacinamide-nya, padahal 'tersangka' utamanya adalah jadwal eksfoliasi yang terlalu brutal.

3. Sifat 'Melarutkan Protein' Milik Glycolic Acid (AHA)

Nah, ini dia poin krusial yang jarang dibahas tapi sangat penting dari sudut pandang kimia kosmetik. Glycolic Acid, sebagai molekul AHA terkecil, bekerja sangat efektif dengan cara memutuskan dan melarutkan ikatan protein (disebut desmosom) yang berfungsi sebagai 'lem' perekat sel-sel kulit mati.

Seperti yang dijelaskan dalam sebuah tinjauan ilmiah di jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, mekanisme inilah yang membuat AHA menjadi eksfolian yang kuat.

Lalu, apa hubungannya dengan Niacinamide?

Niacinamide berfungsi di dalam sel kulit sebagai precursor (bahan baku) untuk koenzim penting bernama NAD+/NADH. Koenzim ini terlibat dalam ratusan reaksi enzimatik, termasuk perbaikan sel dan produksi energi. Dan perlu diingat: enzim pada dasarnya adalah protein.

"Secara teoritis, ada kekhawatiran jika Anda mengaplikasikan bahan yang sifat dasarnya adalah mendegradasi protein (Glycolic Acid) secara bersamaan dengan bahan aktif yang sangat bergantung pada fungsi dan integritas protein/enzim (Niacinamide). Ada potensi efektivitas Niacinamide bisa sedikit terganggu."

Inilah mengapa sebagai formulator, kami sangat berhati-hati dalam menggabungkan kedua bahan ini dalam satu formula atau menyarankan layering secara langsung tanpa jeda. Ini bukan lagi soal iritasi di permukaan, tapi tentang interaksi di level seluler.

risiko niacinamide dan AHA BHA zweena adi nugraha

Jadi, Boleh atau Nggak Sih? Opini Pribadi Saya sebagai Formulator

Kalau Anda tanya saya pribadi, jawabannya adalah: Nggak Boleh, tapi bisa menjadi Boleh, dengan syarat dan strategi.

Di dunia R&D, kami percaya bahwa how you formulate is key. Sebuah produk yang diformulasikan dengan baik bisa mengandung kedua bahan ini sekaligus. Banyak produk di pasaran yang menggabungkan Niacinamide dengan turunan Salicylic Acid (BHA) dalam satu botol dan hasilnya sangat efektif serta aman. Ini karena formulator sudah mengatur konsentrasi besaran bahan aktif yang masuk, pH, dan menambahkan bahan-bahan penenang (soothing agents) untuk meminimalisir risiko iritasi.

Namun, jika Anda menggunakan produk terpisah (layering), kuncinya adalah mendengarkan kulit Anda. Jangan terbawa tren skipcare atau 10-step routine tanpa memahami kebutuhan kulit.

Solusi Cerdas dari Sudut Pandang R&D

Daripada melarang total, saya lebih suka memberikan solusi cerdas agar Anda bisa mendapatkan manfaat dari kedua bahan tersebut tanpa membahayakan kulit.

  • Gunakan di Waktu Berbeda (Paling Aman): Ini adalah cara termudah dan teraman. Gunakan produk AHA/BHA di malam hari (misalnya 2-3 kali seminggu), dan gunakan Niacinamide setiap pagi dan di malam hari saat Anda tidak sedang eksfoliasi.
  • Beri Jeda Waktu: Jika Anda tetap ingin menggunakannya dalam satu rutinitas (misalnya di malam hari), berikan jeda. Pakai produk AHA/BHA terlebih dahulu, tunggu sekitar 60-120 menit hingga produk meresap dan pH kulit mulai stabil, baru lanjutkan dengan Niacinamide.
  • Pilih Konsentrasi yang Tepat: Jangan langsung pakai AHA atau BHA dengan konsentrasi tertinggi. Mulailah dari yang paling rendah dan lihat bagaimana reaksi kulit Anda. Untuk Niacinamide, konsentrasi 2% sudah sangat efektif dan memiliki risiko iritasi yang lebih rendah dibandingkan 10% atau lebih.
  • Fokus pada Hidrasi: Setelah melakukan eksfoliasi, wajib hukumnya untuk 'mengunci' kelembapan. Gunakan pelembap yang kaya akan ceramides, hyaluronic acid, atau bahan penenang seperti Centella asiatica.


Kesimpulan: Kenali Formulasinya, Pahami Kulit Anda

risiko niacinamide dan AHA BHA zweena adi nugraha

Jadi, kesimpulannya, risiko niacinamide dan AHA BHA bukanlah bom waktu yang siap meledak di wajah Anda. Mitos tentang reaksi kimia berbahaya sebagian besar sudah tidak relevan dengan produk-produk canggih saat ini.

Risiko yang sesungguhnya terletak pada potensi iritasi akibat over-exfoliation dan penggunaan yang kurang bijak. Kunci untuk mendapatkan kulit impian bukan dengan menumpuk semua bahan aktif secara membabi buta, melainkan dengan memahami cara kerja, memilih formulasi yang tepat, dan yang terpenting, membangun rutinitas yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Pusing memikirkan formulasi yang stabil, efektif, dan aman untuk target pasar Anda? Anda tidak sendiri. Proses pengembangan produk memang sangat kompleks dan membutuhkan keahlian khusus untuk menyeimbangkan efektivitas, keamanan, dan kestabilan.

zweena adi nugraha

Jika Anda punya impian membuat brand skincare sendiri dengan produk yang tidak hanya viral tapi juga aman dan teruji secara ilmiah, inilah saatnya. Saya dan tim di CV Zweena Adi Nugraha siap menjadi partner R&D, dan produksi Anda, membantu dari pengembangan konsep, formulasi, hingga produksi massal.

Yuk, wujudkan produk impian Anda tanpa perlu pusing soal teknisnya.

➡️ Klik di sini untuk ngobrol santai dan dapatkan konsultasi maklon produk skincare & kosmetik GRATIS dengan tim ahli kami!

Posted at: Kamis, 13 November 2025
Tertarik Membaca Lebih Lanjut?

Jangan lewatkan koleksi artikel menarik dan informatif dari kami.

Lihat Semua Artikel →

Komentar (0)

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

ARTIKEL TERBARU
Cover image for article titled 'Mitos atau Fakta: Benarkah Risiko Niacinamide dan AHA BHA Bikin Wajah Rusak?'
Mitos atau Fakta: Benarkah Risiko Niacinamide dan AHA BHA Bikin Wajah Rusak?
Kamis, 13 November 2025
Cover image for article titled '7 Bahan Aktif Skincare yang Bakal Hype di 2026 (Bocoran dari Sekarang!)'
7 Bahan Aktif Skincare yang Bakal Hype di 2026 (Bocoran dari Sekarang!)
Rabu, 12 November 2025
Cover image for article titled 'Panduan Memilih Jenis Parfum: Biar Nggak Salah Beli & Auto Wangi Seharian!'
Panduan Memilih Jenis Parfum: Biar Nggak Salah Beli & Auto Wangi Seharian!
Selasa, 11 November 2025
Cover image for article titled 'Spill 4 Konsep Bodywash Travel - Konsep Produk Inovasi'
Spill 4 Konsep Bodywash Travel - Konsep Produk Inovasi
Rabu, 01 Oktober 2025
Cover image for article titled 'Spill 5 Konsep Revolusioner yang Bisa Jadi Cuan Kamu!'
Spill 5 Konsep Revolusioner yang Bisa Jadi Cuan Kamu!
Senin, 29 September 2025
ARTIKEL POPULER
Cover image for article titled 'Hentikan Penggunaan Scrub Jika Tidak Ingin Kulit Tambah Cerah!'
Hentikan Penggunaan Scrub Jika Tidak Ingin Kulit Tambah Cerah!
Rabu, 03 Juli 2024
Cover image for article titled 'Waspadai Bahaya Menggunakan Tester Make-Up!'
Waspadai Bahaya Menggunakan Tester Make-Up!
Rabu, 10 Juli 2024
Cover image for article titled 'Apakah kulit Remaja perlu Skincare?'
Apakah kulit Remaja perlu Skincare?
Rabu, 10 Juli 2024
Kirimkan Pesan kepada Kami Di Bawah Dan Kami Akan Menghubungi Anda Sesegera Mungkin!
1 WhatsApp
Message