Pernah nggak sih, kamu berdiri di depan rak parfum di mal, mata jelalatan liat botol-botol cantik, tapi kepala auto puyeng baca tulisan aneh kayak "Eau de Parfum", "Eau de Toilette", "Body Mist"? Rasanya kayak lagi ujian kimia, padahal niatnya cuma mau wangi. Ujung-ujungnya, asal ambil aja karena suka botolnya atau karena mbak SPG-nya jago banget nge-sales. Aku pun pernah begitu.Nah, biar kamu nggak lagi boncos beli parfum yang wanginya cuma tahan sekejap mata, penting banget buat kenal sama jenis parfum yang ada. Ini bukan soal mana yang paling mahal atau paling viral di TikTok, tapi soal mana yang paling pas buat kebutuhan dan vibe kamu.
Di artikel ini, aku bakal ajak kamu ngobrol santai buat ngebongkar semua rahasia di balik label-label itu. Fix, setelah baca ini, kamu bakal jadi lebih jago milih parfum idaman!
Penting banget, cuss! Gini deh logikanya, kamu nggak mungkin kan pakai gaun pesta buat ke warung? Atau pakai piyama buat ngantor? Nah, parfum juga gitu. Beda jenis, beda konsentrasi, beda ketahanan, dan beda juga "kesempatan" terbaik buat pakainya.
Dengan paham bedanya, kamu bisa:
Oke, kita mulai dari yang kastanya paling tinggi sampai yang paling ringan. Kuncinya ada di satu hal: konsentrasi fragrance oil atau biang parfum. Makin tinggi konsentrasinya, makin awet dan biasanya makin mahal.
Ini adalah rajanya parfum. Kasta tertinggi. Konsentrasinya bisa mencapai 20-40%. Gila, kan? Karena biangnya banyak banget, wanginya super intens dan bisa nempel di kulit seharian, bahkan kadang sampai besok pagi masih kecium.
Jujur, ini bukan buat semua orang dan bukan buat setiap hari. Harganya lumayan bikin dompet nangis. Tapi kalau kamu punya satu buat acara super spesial kayak nikahan (atau ketemu mantan biar dia nyesel), ini worth it. Cukup satu-dua semprot di titik nadi, dan kamu bakal jadi pusat perhatian.
Nah, ini dia yang paling populer dan mungkin paling sering kamu temui. EDP punya konsentrasi fragrance oil sekitar 15-20%. Ketahanannya juara, biasanya bisa 6-8 jam, bahkan lebih di beberapa orang.
EDP ini adalah sweet spot. Cukup kuat buat dipakai dari pagi sampai sore di kantor, tapi nggak lebay juga buat dipakai nge-date malam harinya. Kalau kamu mau investasi di satu parfum bagus yang serbaguna, aku sangat merekomendasikan pilih jenis EDP. Ini adalah pilihan aman yang kualitasnya nggak main-main.
Kalau EDP itu si populer yang selalu jadi sorotan, EDT ini temennya yang lebih santai dan easy-going. Konsentrasinya ada di kisaran 5-15%. Wanginya lebih ringan dan segar, dengan ketahanan sekitar 3-5 jam.
EDT itu daily driver-ku. Sempurna buat aktivitas sehari-hari yang nggak butuh wangi heboh. Buat ke kampus, hangout santai, atau kerja di ruangan ber-AC, EDT udah lebih dari cukup. Harganya juga biasanya lebih ramah di kantong dibanding EDP. Minusnya ya itu, kadang butuh semprot ulang di sore hari.
Jangan samakan ini dengan "minyak wangi" bapak-bapak zaman dulu ya, hehe. EDC punya konsentrasi yang jauh lebih ringan, sekitar 2-4%. Wanginya didominasi aroma segar seperti citrus dan biasanya nggak tahan lama, paling cuma 1-2 jam.
Kapan pakainya? Anggap aja ini kayak quick refresher. Pas cuaca lagi panas-panasnya, abis olahraga, atau pas butuh semprotan wangi instan buat naikin mood, EDC ini juaranya. Jangan harap ini bakal awet, ya.
Ini dia kasta paling ringan dan paling santai. Konsentrasinya cuma 1-3%. Wanginya sangat lembut, kadang hampir nggak kecium kalau nggak dari deket. Ketahanannya? Yah, jangan berharap banyak, 1 jam juga udah bagus.
Yang aku suka dari body mists, mereka ini sempurna buat dipakai di rumah setelah mandi biar badan seger, atau buat disemprot ke baju tidur. Cocok juga buat layering atau dipakai sebelum parfum utama biar wanginya lebih kompleks.
Nggak juga, lho. Aku sering banget nemu parfum desainer yang harganya jutaan tapi wanginya zonk, cuma tahan 3 jam. Sebaliknya, ada parfum lokal atau niche yang lebih murah tapi awetnya kebangetan.
Kenyataannya: Ketahanan parfum itu nggak cuma soal harga atau jenis (EDP/EDT), tapi juga soal kandungan notes (bahan) di dalamnya. Notes seperti oud (gaharu), vanilla, musk, dan rempah-rempah cenderung jauh lebih awet daripada notes citrus (jeruk, lemon) yang gampang menguap. Jadi, EDP citrus bisa jadi kalah awet sama EDT yang woody.
Banyak yang mikir begini karena wanginya cepat hilang. Tapi menurutku, mereka salah paham sama fungsi body mist.
Body mist itu bukan didesain untuk tahan lama. Tujuannya adalah memberikan kesegaran instan dengan wangi yang subtil. Ini pilihan sempurna buat orang yang sensitif sama wangi menyengat, buat remaja yang baru mau coba-coba wewangian, atau buat situasi di mana kamu nggak mau wangi kamu "menginvasi" ruangan (misalnya pas di gym atau di pesawat). Ini soal fungsi, bukan soal durasi.
Nggak ada jawaban benar atau salah. Semuanya balik lagi ke kamu.
Intinya, jangan takut buat eksplorasi. Coba dulu decant atau sample sebelum beli full size. Kenali dirimu, kenali kebutuhanmu, dan temukan wangi yang bikin kamu merasa jadi versi terbaik dari dirimu.
Pada akhirnya, dunia parfum itu luas dan super personal. Memahami perbedaan antara Extrait, EDP, EDT, EDC, dan Body Mist adalah langkah pertama yang krusial biar petualangan kamu mencari wangi jadi lebih seru dan cerdas. Ingat, yang terpenting bukan punya parfum yang paling mahal atau paling awet, tapi punya parfum yang bikin kamu merasa nyaman dan percaya diri.
Gimana, udah mulai ada gambaran? Coba deh, share di kolom komentar, kamu itu tim EDP, EDT, atau malah tim Body Mist garis keras? Aku tunggu ceritanya, ya!
Atau mungkin... setelah belajar banyak soal parfum, kamu jadi kepikiran buat melangkah lebih jauh? Gimana kalau aroma impian yang "kamu banget" itu bisa diwujudkan jadi produkmu sendiri?
Buat kamu yang punya mimpi bikin brand parfum sendiri, baik untuk souvenir, merchandise, atau bahkan dijual kembali, kamu bisa mewujudkannya bersama CV. Zweena Adi Nugraha.
Kami siap membantu kamu dari proses awal hingga akhir. Langsung aja kepoin untuk info lebih lanjut!
Belum ada komentar.